SUARA NEGERI | JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto akan membentuk Koperasi Desa Merah Putih di 70 ribu hingga 80 ribu desa di seluruh Indonesia. Dana Desa akan digunakan untuk membiayai program koperasi itu.
Hal itu diputuskan usai Prabowo melakukan rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (3/3).
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan, dasar rencana pembentukan Kop Des untuk menggerakkan perekonomian di desa.
"Kementerian Koperasi siap mendukung pembentukan 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih sebagai upaya untuk memperkuat ekonomi desa serta menuntaskan berbagai permasalahan yang terjadi di pedesaan," kata Budi, dalam keterangannya yang diterima redaksi, pada Selasa (4/3).
Budi Arie menilai dengan program baru ini, maka kesejahteraan masyarakat di pedesaan akan lebih baik lagi. Pasalnya, akan hadir penciptaan lapangan kerja hingga menjadi agregator berbagai produk desa.
"Koperasi Desa Merah Putih akan dikembangkan melalui tiga pendekatan utama. Pertama, membangun koperasi baru. Kedua, merevitalisasi koperasi yang sudah ada. Ketiga, membangun dan mengembangkan," jelas Budi Arie.
Selain memperkuat ekonomi desa, Koperasi Desa Merah Putih diharapkan dapat memutus mata rantai distribusi barang yang selama ini merugikan produsen dan konsumen.
Untuk merealisasikan hal tersebut, Budi memastikan sekitar 64 ribu kelompok tani siap bermigrasi menjadi koperasi distribusi pupuk bersubsidi serta sistem pertanian dan distribusi pangan di desa.
Dalam pelaksanaannya, lanjut Budi, tidak lupa kami akan melibatkan para generasi muda untuk berkoperasi, pembentukan Kop Des ini akan kami lakukan secara bertahap dimulai dari masa pembentukan mulai hari ini sampai Juli 2025.
Menkop berharap dapat melakukan pengelolaan pada outlet atau gerai sembako, outlet gerai obat murah, apotek desa, outlet kantor koperasi, outlet unit usaha simpan pinjam koperasi, outlet klinik desa, outlet cold storage, serta distribusi logistik.
Budi Arie meyakini keberadaan koperasi desa akan mampu memperpendek supply chain dan melancarkan distribusi barang dan jasa hingga ke tingkat desa sehingga dapat menekan biaya dengan lebih rendah hingga ke tingkat konsumen akhir.(via)