CLOSE ADS
CLOSE ADS

Pemudik Wajib Tahu, Inilah Titik Rawan Jalur Mudik Pantura Dan Selatan Saat Ini

SuaraNegeri.com
15 Maret 2025 | 20:14 WIB Last Updated 2025-03-15T13:14:28Z

SUARA NEGERI | JAKARTA — Direktur Lalulintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah, Kombes Sonny Irawan mengatakan, berdasarkan pemetaan di jalur mudik di Jawa Tengah terdapat 18 lokasi yang rawan banjir. 

Selain itu, beberapa titik rawan longsor dan sejumlah titik lainnya, daerah  black spot dan trouble spot yaitu wilayah yang memiliki potensi kemacetan tinggi seperti adanya aktivitas seperti pasar tumpah.

Untuk pemudik yang melalui jalur utara atau pantura, pemudik wajib mengetahui bahwa cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung di Jawa Tengah.

Ini perlu menjadi perhatian serius, karena berdampak kerawanan lalulintas akibat ruas jalur mudik yang terganggu bencana seperti banjir, tanah longsor hingga rawan kemacetan, sehingga mengganggu perjalanan kendaraan pemudik yang diperkirakan mencapai 1 juta unit, pada tahun ini.

"Mengingat arus mudik bersamaan musim hujan, tim preservasi sudah menyiapkan tim 24 jam sebagai antisipasi munculnya lubang akibat hujan dan menyiapkan pompa mobile saat terjadi genangan," kata Direktur Utama PT Jasamarga Semarang-Batang Nasrullah, dalam keterangannya ke awak media, hari ini.

Ia menyebut titik ruas jalur mudik di Jawa Tengah rawan bencana seperti banjir dan longsor serta rawan kemacetan (trouble spot), sehingga diminta para pemudik lebaran untuk mewaspadai daerah rawan bencana tersebut.

Sejumlah petugas kini tengah mempersiapkan pelaksanaan arus mudik lebaran yang diperkirakan akan mulai berlangsung akhir pekan depan Sabtu (22/3) bersamaan dimulainya masa liburan sekolah.

Hasil pantauan terakhir ditemukan titik jalur mudik rawan banjir. Wilayah Pantura Jawa Tengah seperti Grobogan diprediksi rawan banjir akibat tingginya intensitas hujan maupun air laut pasang (rob) hingga tanggul jebol.

"Selain itu sejumlah jalur mudik rawan longsor terdapat di kawasan pegunungan di daerah Jawa Tengah bagian selatan juga mendapat perhatian khusus, maka dilakukan koordinasi dengan sejumlah instansi untuk menyiapkan alat berat," kata Direktur Lalulintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah, Kombes Sonny Irawan.

Menurutnya, daerah  black spot dan trouble spot memiliki potensi kemacetan tinggi, seperti keramaian kota dan pasar tumpah pada umumnya berada di jalur Pantura yakni Pejagan, Dermoleng dan Bumi Ayu di Kabupaten Brebes, Klonengan di  Kabupaten Tegal dan Ajibarang di  Kabupaten Banyumas. 

"Jalur sempit dan banyak UMKM, kami minta dinas terkait untuk lakukan penertiban," ujarnya.

Terkait jumlah kendaraan melintas di jalur mudik di Jawa Tengah, Sonny Irawan mengungkapkan untuk kendaraan arus mudik dan balik di Jawa Tengah diperkirakan mencapai satu juta unit tersebut berfokus pada tiga prioritas yakni jalur tol, jalur Pantura dan jalur selatan.

Khusus pada ruas jalan tolvdi Jawa Tengah, terbagi menjadi tiga kluster yakni kluster Pejagan (Kabupaten Brebes), Kalikangkung (Kota Semarang)  dan Tol Solo-Jogja. 

"70 persen dari kendaraan yang masuk ke Cikampek Utama menuju ke Trans Jawa lewat Pejagan dan Kalikangkung," imbuhnya.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Dirjen Perhubungan Darat, Dirjen Perhubungan Laut, Korlantas Polri, dan Dirjen Bina Marga, tentang aturan operasional angkutan barang selama Mudik Lebaran 2025, mulai 24 Maret-8 April 2025  diatur pelarangan truk sumbu tiga dan melintas di jalur arteri maupun tol, kecuali  truk pengangkut BBM, sembako, kebutuhan pokok, mengangkut  kendaraan pemudik.

Sementara Satlantas Polresta Bandung melaporkan telah melakukan pengecekan jalur selatan Nagreg, Kabupaten Bandung yang akan dilintasi pemudik saat arus mudik Lebaran 1446 Hijriah. 

Mereka telah memetakan potensi titik rawan kemacetan dan rawan kecelakaan di jalur tersebut.

Titik trouble spot saat mudik di prediksi bakal terjadi di Underpass Timur Cileunyi, yaitu pertemuan arus dari arah Gerbang Tol Cileunyi, Kota Bandung dan Jatinangor yang menuju Rancaekek hingga ke Nagreg.

Tanjakan Nagrog karena terjadi penyempitan jalur dan tanjakan terjal serta rawan mogok. Kawasan rumah makan Nagreg, keluar masuk kendaraan, terjadi crossing kendaraan.
Cikaledong terjadi penyempitan jalur Ciherang terjadi penyempitan jalur dan tanjakan terjal dan rawan mogok.

Seperti tahun lalu, pada Lingkar Barat Nagreg terjadi penyempitan jalur. Simpang tiga Tugaran terjadi penyempitan jalur dan keluar masuk kendaraan dari kawasan pemukiman.

Pemudik kudu waspada juga bahwa di area Terminal Bayangan Cileunyi, kendaraan angkutan umum berhenti di badan jalan.

Sementara area rawan macet juga kerap terjadi di jalan Raya Nagreg, tepatnya di Ciherang Nagreg mulai dari turunan Nagreg sampai dengan Cikaledong hingga Ciherang.

Menurut Kasatlantas Polresta Bandung Kompol Danu Aditya Atmadja mengatakan, kendaraan yang melintas di jalur Nagreg pada saat arus mudik lebaran tahun 2025 diprediksi meningkat dibandingkan tahun 2024 silam. Jumlah pemudik diprediksi meningkat sekitar 11,9 persen pada tahun ini.

"Peningkatan sekitar 1.215.589 unit (kendaraan) atau mengalami peningkatan sekitar 11,19 persen, apabila dibandingkan dengan tahun 2024 yang mencapai 1.079.531 unit," kata dia kepada awak media, pada Sabtu (15/3/2025). (Dir/MI/Tar/Red)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pemudik Wajib Tahu, Inilah Titik Rawan Jalur Mudik Pantura Dan Selatan Saat Ini

Trending Now

Iklan