SUARA NEGERI | JAKARTA — Investor Brunei Darussalam minati sejumlah destinasi wisata religi di Sulawesi Selatan. Ada 4 wilayah yang pekan depan bakal di kunjungi para investor dari negara kaya minyak itu.
4 Wilayah itu masing-masing adalah Makassar, Jeneponto, Bulukumba dan Kepulauan Selayar.
"Insha Allah, pekan depan ini kita akan kunjung ke daerah itu," kata Datuk Mochammad Yosuf Al Haj, petinggi Harta Corporation Sdn Bhd di Gedung Kadin Indonesia, Jakarta, pada Sabtu (12/4).
Menurut Yosuf, kunjungan tersebut dimaksudkan guna mematangkan keseriusan pihaknya yang akan membangun kawasan baru wisata syariah di salah satu daerah tersebut.
Sebelumnya, Tim CSO Harta Corporation Sdn Bhd sudah melakukan survey awal pada Ramadhan lalu. Dari 9 destinasi wisata yang terdapat di Sulsel, kini mengerucut pada 4 wilayah yang dinilai memenuhi kreteria awal.
Ia sendiri mengakui belum pernah melakukan kunjungan secara langsung ke wilayah tersebut.
"Kalau ke Makassar sudah, tapi untuk daerah yang lainnya belum. Semoga nanti ada kesesuaian yang berarti," ujar Datuk Yusof kepada Mantan Kepala Litbang Badan Promosi Bali, Rasyid Munandar yang turut mendampingi selama kunjungannya di Jakarta, kemarin.
Dipilihnya 4 lokasi tersebut, menurut Yusof, karena ada titik kejenuhan bagi wisatawan Brunai yang selama ini menjadikan Bali sebagai tujuan wisata.
"Problemnya manusiawi ya, wisatawan bisa saja jenuh ke Bali karena kemacetan, masalah lingkungan, dan perilaku wisatawan yang melanggar aturan," kata dia.
"Jadi kita ingin mencari nuansa yang lain," imbuhnya.
Selain itu, kata dia, ada kerekatan antara antara Suku Bugis dengan suku Melayu Brunai, sehingga menguatkan keyakinannya pilihan memilih Sulsel tidak salah.
Sama halnya saat pihaknya bersaham di Pulau Langkawi, Malaysia, yang memiliki banyak destinasi wisata syariah, termasuk pantai, masjid dan tempat-tempat ibadah lainnya.
"Objek wisata seperti Langkawi Sky Bridge, Langkawi Wildlife Park, Underwater World, Taman Satwa Langkawi, Taman Geoforest Karst Kilim bisa saja kan diciptakan di Sulsel kelak," ujarnya, antusias.
Dalam pandangan Yusof, wisata syariah di Sulsel harus bisa menawarkan pengalaman liburan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, dengan fokus pada kebersihan, ketenangan, dan pemenuhan kebutuhan beribadah.
Dari data yang diterima CSO, jumlah wisatawan Brunai yang berkunjung ke Bali rata-rata 2.755 setiap bulan. Dari jumlah tersebut mayoritas mengakui adanya kejenuhan. Namun Ia tidak merinci alasan lainnya.
Oleh sebab itu, pihaknya serius untuk mencari destinasi wisata syariah baru, terpenting terdapatnya akses penerbangan langsung untuk Royal Brunei Airlines.
Pariwisata syariah adalah kegiatan perjalanan muslim yang didasarkan pada gaya hidup wisatawan muslim selama liburan. Wisata halal juga merupakan kegiatan pariwisata yang memberikan pelayanan dan fasilitas dengan mengedepankan nilai-nilai Islami.
Masih Rahasia
Ketika ditanya SuaraNegeri.com terkait alokasi anggaran yang bakal digelontorkan untuk membangun kawasan baru wisata syariah ini, Datuk Mochammad Yosuf Al Haj, enggan menjawab.
"Jangan sebut itu, tak baiklah, tak baik.. nanti saja," kilah orang terkaya nomer 5 di Brunai Darusalam versi Majalah Finance Report ini.
"Anda khan tahu bagaimana sewaktu kita bangun yang di Bali itu? Dalam hitungan bulan bisa kita realisasikan semua. Jangan lupa, Anda ikut lho prosesnya!" pungkas Yosuf, seraya mengingatkan saat membangun wisata Kuta Bali di era Presiden Soeharto.
"Semoga kali ini akan sama, dimudahkan dan dilancarkan oleh Allah jalannya, dan yang terpenting membawa manfaat bagi semua orang, Qobiltu," imbuhnya. (R/01)